
Kembali lagi bersama Sang
Pewarta Gembel. Rela pergi pagi pulang pagi hanya untuk mencari berita terkini.
Ya... beginilah pekerjaan sehari-hari Sang Pewarta Gembel. Cocard pers adalah
jimatnya yang biasa dikalungi dan menjadi taruhan nasibnya dalam berprofesi.
Rambut gondrong menggimbal bagai aral sosial yang berimplikasi di ide-ide
pewartaannya. Raut muka bagai burung pemakan bangkai yang lapar akan hal-hal
yang telah tereksekusi oleh pergulatan zaman yang penuh persaingan. Berkaca-mata
hitam berusaha untuk meneliti keburaman sistem tata atur negeri yang menjadi
paradigma kaum berkepentingan dalam perebutan kursi kekuasaan. Berpakaian lusuh
compang-camping mencoba berenang di kubangan selokan yang dialiri oleh
limbah-limbah konstitusi dan peradilan negeri demi mencari sampah-sampah
pascaproduksi sidang parlementer untuk diselidiki. Memakai sandal dalam
kegiatannya saat meliput suatu berita dan berjalan menjelajahi kehidupan
masyarakat yang penuh keterbatasan dan kesenjangan.
Sang Pewarta Gembel kini
sedang mencari berita terkini soal pencurian sandal yang dilakukan oleh Jamal,
seoarang pekerja bangunan yang akan membangun rumah saudaranya yang bekerja
sebagai penjual sandal. Jamal saat ini sedang dipenjara karena ulahnya
tersebut. Sang Pewarta Gembel selanjutnya mendatangi rumah Jamal untuk
mewawancarai Jamil, yaitu istri dari Jamal untuk menjelaskan secara rinci
tentang kejadian yang berlangsung kemarin pagi. Jamil yang menjadi saksi saat
penangkapan dan pengadilan sang suami mengungkapkan, ”Saya merasa miris dengan
hukuman yang dijatuhkan suami saya oleh peradilan karena pencurian sandal
tersebut. Saya ketahui ternyata sandal tersebut adalah milik salah satu
pemimpin daerah yang terpilih saat ini dan menjanjikan kesejahteraan bagi
kalangan yang berprofesi sebagai penjual sandal.” Sang Pewarta Gembel kemudian
bertanya kembali, “Kenapa peradilan saat itu menjatuhkan hukuman penjara hanya
untuk pencurian sandal tersebut.” Jamil menjawab, “Hakim saat itu menilai bahwa
pencurian tersebut hukumannya adalah setingkat dengan pencurian emas yang telah
dijanjikan kepada para penjual sandal saat hadir di pengadilan yang menjadi
pendukung pemimpin daerah tersebut.” Lalu Sang Pewarta Gembel bertanya lagi,
“Saat suami anda dijatuhi hukuman penjara saat itu, apakah anda tidak melakukan
pembelaan atau anda mempunyai rencana lain setelah suami anda dipenjara.” Jamil
menjawab, “Saya pasrah kepada nasib yang menimpa suami saya, mungkin rencana
saya setelah ini akan berprofesi menjadi penjual sandal untuk memenuhi
kebutuhan keluarga saya.” Sang Pewarta Gembel kemudian pamit kepada Jamil untuk
pergi lagi mencari berita. Saat akan keluar dari rumah Jamal, dia kaget karena
sandal yang ia pakai selama ini menghilang. Kini ia memulai pengalaman baru yaitu
menjelajahi kehidupan masyarakat tanpa sandal dan penuh dengan permasalahan
yang timbul akibatnya.
*Layouter
LPMI