Selamat Datang di Website

Lembaga Pers Mahasiswa Ibrahimy

Universitas Ibrahimy
Selamat Datang di Website

Lembaga Pers Mahasiswa Ibrahimy

Universitas Ibrahimy
Selamat Datang di Website

Lembaga Pers Mahasiswa Ibrahimy

Universitas Ibrahimy
Pondok Pesantren Salafiyah Syafi'iyah Sukorejo Situbondo

Follow and Call Us

Pondok Pesantren Salafiyah Syafi'iyah Sukorejo Situbondo

Follow and Call Us

Kebersamaan
“Kebersamaan itu kayak nasi, rame-rame ngasih manfaat, coba bayangin, Jika yang dihidangin di atas piring hanya satu butir, mana kenyang perut, iya kan?”
Zainsha
Oleh :
Zainsha*

Syarthul Murafaqoh al Muwafaqoh”, syarat pertemanan adalah kebersamaan, Kebersamaan merupakan aktivitas ringan yang mudah dilakukan oleh banyak orang dan sering dilakukan di mana saja dan kapan saja, Kebersamaan seperti ekstrakurikuler tambahan yang paling banyak diminati, malah jika diibaratkan, kebersamaan seperti musik yang tidak pernah bosan untuk selalu diputar dari playlist-nya lagi, lagi dan lagi, selalu menjadi yang favorit.

Banyak Hal-hal yang menyenangkan saat kita sedang berkumpul bersama, banyak sekali, tidak terlalu merepotkan, tidak terlalu banyak Menghabiskan isi dompet saat berkumpul bersama seperti di acara reunian, bukber, halal bi halal, Malahan kita yang ditraktir, dan kita akan banyak dapat cerita seru dan pengalaman keren di kehidupan kita masing-masing.

Dari sinilah banyak rangkaian kata-kata tentang kebersamaan bermunculan dari sudut pandangnya masing-masing, semisal, “Kebersamaan itu kayak nasi, rame-rame ngasih manfaat, coba bayangin, Jika yang dihidangin di atas piring hanya satu butir, mana kenyang perut, iya kan?” Atau, “Kebersamaan itu ibarat tangan dan mata, ketika mata menangis, maka tangan akan mengusapnya.” Dan sebagainya.

Tetapi, tidak semuanya kebersamaan berjalan mulus dan selalu bahagia, pasti kita pernah merasakan hanya Sebatas diambil keuntungannya, ada pas waktu traktiran, hilang pas lagi “dompet Kerreng”, Tipe yang satu ini memanglah sangat meresahkan, hanya ada waktu pas lagi butuh saja, terus kalau kebutuhannya sudah tercapai, dia akan menghilang dan akan datang lagi kalau ada butuh, seperti itulah seterusnya.

Ya, kadang-kadang kita berantem sama teman, cuma gara-gara masalah sepele, yang dibesar-besarkan, kadang kita juga merasa sebal pada mereka yang rada-rada hobinya nge-ghibah.

Terkadang ya, tidak sedikit kebersamaan yang berakhir dengan permusuhan, karena kesalahpahaman, jika saja kita lebih memilih mengalah daripada mengedepankan ego, bisa saja iya kan, di selesaikan dengan baik-baik, bukan dengan bertengkar. Kan mengalah bukan berarti kalah, mengalah bukan berarti lari dari masalah, tetapi mengalah karena sudah dewasa, bukan lagi “bocil” tahap Baligh yang kalah main game, bisanya hanya marah-marah, Setidaknya, jika pun tidak lagi bareng, Ingat-ingat hal baik yang pernah mereka lakukan untuk kita.

Tetapi tidak selamanya lita bersama terus-menerus, sama-sama pahamlah, bahwa setiap manusia mempunyai dunianya masing-masing, Ya, tidak terkecuali orang yang sering bareng kita, berpisah sebentar lantas pada waktu yang tepat, ketemu lagi, ngumpul lagi.

Boleh jadi apa yang terjadi pada Piala Euro 2020 kali ini, adalah pembelajaran kepada kita bahwa kebersamaan bisa membuat kita tetap selalu optimis, melewati jalan yang sulit, bahwa dengan kebersamaanlah lahir kesolidan yang membuat impian di mana dahulunya hanya sekedar angan-angan belaka, bisa menjadi kenyataan dengan bersama-sama, dan banyak lagi manfaatnya.

*Reporter LPMI

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Bagikan
Menu
Pers Ibrahimy